Memfoto anak bayi (balita) itu gampang-gampang susah, tapi lebih banyak susahnya. Kalau dia lagi mood ya gampang diaturnya, disuruh bergaya gini-gitu nurut saja, tapi kalau sedang tidak mood ya bakalan sulit walau dipaksa sekalipun. Apalagi kalau waktunya mendesak alias mepet.
Beda dengan anak-anak para artis yang sudah terbiasa dengan kamera dan sejenisnya dikarenakan profesi orang tua mereka, kalau anak saya sih ya semaunya sendiri gitu.
Beda dengan anak-anak para artis yang sudah terbiasa dengan kamera dan sejenisnya dikarenakan profesi orang tua mereka, kalau anak saya sih ya semaunya sendiri gitu.
Pengalaman ini tidak hanya sekali dua kali saya alami. Dan yang paling terbaru adalah kemarin ketika sang ibu minta dibikinkan foto Aiko untuk digunakan sebagai model toko online hijabnya. Waktu itu keadaan berangin agak kencang dan Aiko sendiri kepengin maen dengan teman-temannya. Tentu sudah bisa ditebak betapa sulitnya menjadi pengarah gaya sekaligus fotografer dadakan.
Ketika anaknya mau bergaya, eh tiba-tiba hijabnya tertiup angin hingga menutupi wajahnya. Untung saja hijabnya menggunakan model pasmina instan yang nggak pake ribet masangnya. Pas keadaan sudah tenang dan hijabnya tertata rapi, ndilalah lha kok anaknya cemberut. Disuruh senyum malah memonyongkan bibir. Belum lagi faktor eksternal seperti tetangga yang nyubitin pipi, nyium, menggoda, dan lain-lain sehingga anaknya jadi nangis.
Ya untung saja kamera jaman sekarang itu sudah digital. Pakai kamera smartphone pun jadi. Tinggal asal jeprat-jepret sepuasnya dan hapus yang tidak perlu. Coba bayangkan kalau pakai kamera jadul yang harus menggunakan roll film, berapa film yang harus dihabiskan demi mendapat beberapa foto cantik?
Ternyata memfoto anak bayi itu sulit... Setelah kurang lebih 30-an jepretan lha kok yang bisa dipakai cuma 5 foto.. huh...
#sruputkopi